Indonesia Kini Bergabung Dalam Dukungan Untuk Palestina

Ratusan orang Indonesia berbaris damai di depan kedutaan besar AS di Jakarta pada hari Selasa, bergabung dengan curahan simpati global untuk Palestina. Mereka menuntut penghentian serangan udara Israel di Jalur Gaza.

Dalam seminggu terakhir, serangkaian protes telah meletus di seluruh dunia sebagai tanggapan atas operasi Israel di Palestina.

Pawai hari Selasa, yang diselenggarakan oleh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), meminta Presiden AS Joe Biden untuk mengambil tindakan segera untuk menghentikan konflik “Kebrutalan Israel telah mengakibatkan kematian hampir 200 warga Palestina, banyak di antaranya adalah wanita dan anak-anak.

Pawai yang diselenggarakan KSPI ini tidak hanya menarik serikat buruh dan pekerja, tetapi juga mahasiswa, remaja, dan umat beragama.

Sariat Arifia, aktivis Solidaritas Al Azhar untuk Palestina, mengatakan kepada orang-orang bahwa ia mengikuti pawai di depan kompleks Kedutaan Besar AS di Jakarta Pusat karena merupakan pendekatan demokratis untuk menjalankan misi Pembukaan UUD 1945.

Menurut Pembukaan UUD, “Dia menyatakan bahwa karena kebebasan adalah hak semua bangsa yang tidak dapat dicabut, kolonialisme harus diberantas di dunia ini karena tidak sesuai dengan kemanusiaan dan keadilan.

Oleh karena itu, kata Arifia, Indonesia harus berkontribusi pada penghapusan kolonialisme secara global sebagai bagian dari upaya kolektif untuk membangun tatanan dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Ia mencatat bahwa seluruh hail yang terjadi di dalam Jalur Gaza dan sekitar wilayah lain di area tanah air Palestina terdapat erat dengan tindakan kolonialisme Israel.

Terlepas dari fakta bahwa Palestina adalah salah satu dari sedikit negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, ia mengklaim bahwa mantan Presiden Soekarno telah menguraikan bagaimana Indonesia harus menanggapi masalah Palestina.

“Selama kemerdekaan Palestina tidak dipulihkan, Indonesia selamanya akan menentang pendudukan Israel,” kata Soekarno seperti dilansir Arifia.

Setelah tentara Israel menyerang kompleks Masjid Al-Aqsha di hari-hari terakhir Ramadhan dan melakukan serangan udara di Gaza, konflik Israel-Palestina kembali menjadi sorotan publik.