Hidup berpindah atau nomaden adalah salah satu karakater dari masyarakat suku Maasai di Afrika. Kebiasaan yang lantas menjadi budaya ini sudah terjalankan sejak lama. Mayoritas mereka hidup bersama di wilayah yang terlindungi berdampingan dengan alam liar yang menjadi sumber kebutuhan pangan, termasuk kebutuhan nomaden untuk memenuhi kebutuhan akan air.
Masyarakat Maasai menggantungkan hidupnya pada hewan ternak. Bahkan level derajat kemakmuran sekelompok masyarakatnya terhitung dari jumlah ternak yang dimilikinya, semakin banyak, semakin tinggi tingkat kedudukannya. Kepercayaan yang diyakini pun berkaitan dengan alam termasuk ternak salah satunya, yakni dewa yang mereka percaya berjuluk Ngal, atau Dewa Ternak.
Nampak dalam foto adalah proses menyembelih hewan ternak mereka, sapi, untuk diolah dibakar dijadikan makanan macam BBQ, plus tentunya darah segar yang dikumpulkan untuk diminum yang menurut mereka mampu meningkatkan stamina dan mendekatkan diri pada dewa nya. Hmmm.. abang diajak join sih lunch bareng, tapii minumnya abang bawa air sendiri ajah deh!
Saat sedang mengutak-atik skedul traveling dan berekspedisi untuk beberapa minggu ke depan, sejenak tertegun, wait, “ini tahun berapa ya sekarang?” Ada ruang di sela-sela kaget, senang, haru dll jika mengingat selintas sudah ngapain aja tahun ini.
Ga terasa kayanya 2019 ini laju nya cepat sekali seperti bus malam yang melaju tanpa pemberhentian, sampai-sampai tanpa terasa kita, or mungkin beberapa perusahaan dalam hitungan singkat akan melakukan evaluasi tahunan tutup buku.
Masih punya bekal 2 bulan lebih untuk kita isi dengan melunasi kebaikan, mengkreasi kebaikan, belajar, or bahkan merekreasi ulang gagasan-gagasan kita yang sempat terbengkalai di 10 bulan ini. Atau bisa saja justru di bulan ke 10 ini api kreatifitasmu baru membara.
Masih cukup waktu kawan, untuk membenahi segala alur karya mu. Masih ada ruang dan waktu kawan untuk melahirkan pemikiran baru yang siap dieksekusi dan tentunya masih ada waktu kawan, untuk menutup jurnal 2019 dengan istimewa dan tokcer!
Lalu tetiba bagai disambar petir, sontak teringat, “wait, jam berapa ini sekarang?” INI WAKTUNYA NGOPI & KRETEK, agar nampak waras, sembari membereskan Persiapan, Perlengkapan & Perbekalan Ekspedisi.