Buat tingkatkan kunjungan turis, Tourism Malaysia Jakarta kembali mengadakan Virtual Travel Mart Roadshow 2021 secara hybrid dengan Asosiasi Tour& Travel Agency Indonesia
( Asita) Jawa Timur. Diharapkan, kegiatan business matching ini dapat mendesak kunjungan wisatawan baik di
Malaysia ataupun Indonesia.
Bagi Haryanty Abu Bakar, Deputy Director Tourism Malaysia Jakarta, Indonesia ialah market turis terbanyak kedua sehabis Singapore. Sehingga grupnya butuh melindungi keadaan ini senantiasa terpelihara dengan baik kedepan.
Dikatakan, tahun 2019, saat sebelum terdapatnya pandemi Covid 19, jumlah turis asal Indonesia ke Malaysia sebanyak 3, 6 juta orang. Tujuan wisata yang sangat banyak didatangi merupakan Kuala Lumpur, Penang, Malaka serta Langkawi.
“ Tetapi sebab terdapat pandemi, seluruh tempat wisata tutup. Sehingga tahun 2020, jumlah orang Indonesia yang berkunjung ke Malaysia cuma 712 ribu orang saja. Itupun bukan murni turis. Tetapi terdapat pula mahasiswa, pengusaha serta pekerja,” kata Haryanty, Rabu( 8/ 12).
Dikatakan, dikala ini Malaysia sudah mulai membuka kembali untuk para wisatawan asing yang mau berkunjung ke Malaysia melalui Langkawi International Travel Buble semenjak 15 November 2021. Cuma saja, saat sebelum diijinkan berwisata ke sebagian destinasi wisata, para wisatawan asing wajib tinggal dahulu sepanjang tuju hari di Langkawi.
Dipilihnya selaku pintu masuk, sebab pulau ini telah green zone di Malaysia. Seluruh warganya telah di vaksin sehingga lebih siap dengan mempraktikkan protokol kesehatan ketat. Tidak hanya itu, pulau Langkawi pula mempunyai banyak destinasi wisata menarik sehingga turis tidak hendak bosan.
“ Di Langkawi terdapat 99 pulau kecil yang mempunyai keelokan alam serta tempat wisatawa menarik yang lain semacam cable car, tempat memiliki, shopping mall. Disini apalagi leluasa pajak sehingga aman buat berbelanja. Hingga akhir Desember kami harapkan terdapat 200 pack dari Indonesia,” katanya.
Ia mengaku, sesungguhnya, Malaysia telah berencana membuka penerbangan langsung dari Surabaya ke Kuala Lumpur. Tetapi sebab terdapat covid varian terkini, Omnicron, yang lagi merebak, kesimpulannya rencana tersebut tertunda. Tetapi Januari 2022 nanti, direct flight dari Surabaya hendak dibuka. Perihal ini hendak berefek positif pada pertumbuhan bisnis pariwisata di kedua negeri ini.
Sedangkan itu, Pimpinan DPD Asita Jatim, Imam Mahmudi, meningkatkan, grupnya menyongsong baik kerjasama dengan Malaysia Tourism Jakarta. Karena Malaysia ialah market empuk untuk para pengusaha travel agen di Jatim. Kerjasama ini mengaitkan 40 travel agent serta hotel di Malaysia serta 40 travel agent di Jatim.
Tahun 2019, jumlah turis Malaysia yang berkunjung ke Indonesia sebanyak 2, 9 juta orang. Dari jumlah tersebut sebagian pula melaksanakan ekspedisi keliling ke sebagian tempat wisata di Jatim semacam Bromo, Batu, Malang serta kota yang lain.
“ Kami berharap kerjasama ini dapat bawa angin fresh buat sahabat travel agen di Jatim. Karena semenjak terdapatnya pandemic, bisnis wisata menyusut dratis. Apalagi pernah menyudahi sebab terdapatnya PPKM ketat. Dikala ini telah mulai terdapat pergerakan. Telah 10- 15 persen bisnis wisata yang jalur,” kata Imam Mahmudi.